Gimana kalau saya bilang, bahwa seringkali, yang sebenarnya menghambat Anda menjalani profesi impian Anda dan PASSION Anda, bukanlah masalah modal, bukan juga masalah skill, dan bukan juga masalah teman Anda yang nggak ikhlas dan nggak ridho Anda sukses sendiri dan meninggalkan dia di belakang, duduk di pojokan ruangan sambil menyanyikan lagu anak- anak, “Aaaaku sediiiiih duduk sendiriiiii…”
Salah satu masalah yang saya lihat menghambat buanyaak orang, dan paling sering keluar waktu saya meng- coaching para coachee saya, ataupun kenalan- kenalan saya, ternyata adalah dua kata kecil, yang terdiri dari empat huruf. “Tapi”, dan “Cuma”.
“Iya sih coach, sebenarnya saya udah bisa langsung mulai aja ya”, nah setelah ini keluar deh, “tapiiiii…”
Tuuh kan.
“Saya udah bikin niiih rencananya. Saya bisa mulai dari ngerjain ini, ngerjain itu, cumaaaaa….”
Dan lebih parah kalau disebutin sekaligus keduanya. Tandem.
“Saya udah kebayang sih jalannya. Saya antusias niiiih. Tapi kan, cuma kan, tapii kan, cumaaa kaaaaan… taapiiii…”
Bahkan apa yang disebutkan setelah kata “tapi” dan “cuma” itu udah nggak ngaruh. Apa yang disebutkan setelahnya, adalah alasan kenapa kita ‘nggak mau’ atau ‘nggak bisa’ melakukan itu, dan itu sudah nggak penting lagi buat orang lain yang mendengar, dan terutama, buat DIRI ANDA sendiri!
Alasan yang disebutkan setelah itu bisa “nggak ada uangnya”, “nggak ada skillnya”, “lagi sibuk”, atau “nggak punya menyan (lho, emang ngedukun?)”. Apapun alasan itu, sebenarnya efek ‘membunuh motivasinya’ tidak akan SEBESAR kata “tapi” dan “cuma” yang Anda sebutkan sebelumnya.
Soalnya, pada saat Anda mengatakan “taapiiiiii” atau “cuumaaaaa”, otak Anda langsung mencari PEMBENARAN yang berlawanan, atau membuat apa yang diucapkan sebelum kata “tapi” dan “cuma” itu jadi remeh dan jadi tidak berlaku lagi!
Ini buktinya. Bayangkan diri Anda bertemu teman Anda, lalu mengajak dia untuk menemani Anda pergi ke suatu tempat, dan dia mengatakan ini:
“Mau sihhh gue nemenin lu ke sana, mau banget. Tapiiiii, gue masih harus nelepon orang nih!”
“Aduh gue pengen deh dateng ke acara lu. Cumaaaa, gue harus nonton kuis di TV nih di rumah.”
Nyadar nggak, bahwa Anda bahkan sudah bersikap negatif, atau kehilangan harapan, pada saat kata “tapi” dan “cuma” diucapkan, BUKAN pada alasannya. ‘Alasannya’ hanya ada sebagai bobot toleransi saja. Kalau alasannya berat, maka toleransinya besar. Kalau alasannya ringan, maka toleransinya kecil.
Kata “tapi” dan “cuma” lah yang membuat Anda tahu bahwa apa yang dikatakan sebelumnya TIDAK AKAN ditepati atau di kerjakan.
Pada saat kita sendiri yang mengucapkan kata “tapi” atau “cuma”, otak kita akan mencari alasan, DAN PEMBENARAN, tentang kenapa Anda tidak akan bisa melakukan yang Anda katakan tadi. Dan alam bawah sadar Anda akan PERCAYA bahwa Anda memang tidak bisa.
Jadi satu tips sederhana, untuk bisa membantu Anda meraih apa yang Anda inginkan, apapun itu, khususnya dalam mewujudkan profesi yang “GUE BANGET”, adalah Anda harus belajar MENGHILANGKAN kata “tapi” dan “cuma” dalam kalimat- kalimat Anda.
Langkah- langkahnya begini:
- Setiap kali Anda mau mulai beralasan dan ngomong, “tapiiiii”, atau “cumaaaa” rem mulut Anda dan lidah Anda. Tutup pake tangan dan senyum.
- Hitung sampai lima sampai dorongan ngomong “tapi” atau “cuma” itu lewat.
- Sekarang Anda punya satu kalimat yang tidak selesai, dan ada hambatan yang harus diselesaikan (alasan yang tadi bikin Anda hampir ngomong “tapi”). Ganti omongan “tapi” atau “cuma” tadi dengan IDE solusi untuk hambatan itu.
- Tanyakan pada diri Anda dalam hati, “Apa yang harus saya lakukan supaya bisa melewati hambatan ini?”
- Sambung kalimat pertama tadi dengan mengucapkan ide, kemungkinan, dan semua langkah yang bisa dilakukan, diawali dengan kata “Dan”.
Katakanlah Anda tadinya mau ngomong:
“Bisa aja sih gue mulai dari jualan online, tapi gue ga bisa dan nggak ngerti konsep jualan online….”
Jadi begini:
“Bisa aja sih gue mulai dari jualan online, tap…… DAN gue bisa coba mungkin dari FB doang, atau ajak temen yang ngerti blog, atau bisa kayaknya coba gue google cara jualan online”.
[Tweet “Berhenti beralasan memakai “tapi” dan “cuma”, dan mulai membahas solusi dengan kata “dan”!”]
Hanya dengan menghilangkan atau mengganti kata “tapi” dan “cuma”, Anda sudah menghancurkan satu hambatan, dan satu langkah lebih maju menuju profesi yang ANDA BANGET!
Coba deh. Perubahan kebiasaan kecil, dengan efek yang sangat besar!