Personal Branding dan Passion
Membangun ‘brand’ bukan cuma buat urusan perusahaan. Urusan yang namanya ‘brand’ juga urusan Anda, saya, teman kita, tetangganya, sampai walau mungkin belum bikin Anda bisa move- on, tapi itu juga urusan mantan Anda. Bedanya, yang satu disebut corporate branding, yang satunya disebut personal branding.
Membangun personal branding, adalah konsep brand yang dibangun untuk individu, orang tertentu, makanya disebut ‘personal’. Karena kalau dibangun untuk warga se- RT, dia bukan lagi jadi personal branding, tapi jadi acara gotong royong Jelas kan? Kalau itu dibangunnya tiap minggu di got depan rumah kompleks aja biasanya.
Jadi jangankan Anda yang saat ini sedang asik- asiknya menggaruk dagu dan mengelus dahi untuk ngebangun profesi dari passion, bicara ‘branding’ secara konsep umum, sebenarnya semua orang udah punya ‘personal branding’nya sendiri.
- Si tukang sayur yang ramah sama arisan pembantu dengan teriakan khasnya.
- Si tukang nasi goreng depan yang selalu siap dihutangin anak kost.
- Atau sang pacar yang selalu menekankan sama kamu bahwa dia ‘high maintenance’ setiap jalan ke mall.
Disadari atau nggak, semua ciri khas ini bisa dibilang sebagai personal branding setiap orang itu.
Jadi Apa Itu Personal Branding?
Personal branding adalah bagaimana Anda mempromosikan diri sendiri, mengemas diri sendiri, atau istilahnya ‘jualan image diri’, untuk orang atau pihak lain. Bisa jadi merupakan gaya, sikap, skill, kepribadian, gaya hidup, atau pengalaman, – atau dalam hal ini, passion. Personal branding bisa dibilang sebagai cara orang lain melihat Anda.
Jadi nggak heran kalau sebenarnya Anda, seperti si tukang sayur ramah tadi, juga sudah ‘punya brand’ di mata orang lain. Cuma seperti tukang sayur tadi, Andanya aja yang malahan nggak sadar akan hal ini.
Dan inilah resikonya kalau Anda nggak secara sadar membangun personal branding sendiri. Bisa jadi, ‘brand’ Anda ternyata nggak sesuai dengan apa yang Anda inginkan!
Jadi dalam hal ini, daripada membiarkan alam berjalan dengan sendirinya dan memberikan Anda image yang nggak Anda inginkan, atau bahkan tidak memberikan Anda brand yang khas sama sekali, sebaiknya Anda MEMBANGUN brand Anda sendiri secara sadar, dengan konsep dan cara yang memang Anda inginkan, supaya memberikan Anda hasil yang cocook!
Brand Yang Cocok Dengan Anda
Ada banyak dasar untuk membangun brand Anda sendiri, tergantung dari sisi yang ingin Anda tonjolkan dan Anda paksakan untuk diikuti orang. Misalnya, Anda ingin menonjolkan skill. “Gile, si anu jago banget gituannya”. Atau Anda ingin menonjolkan pengalaman, sampai orang bilang, “Si eta wae lah, dia mah udah lama pisan di dunia persilatan eta!”
Atau mungkin kepribadian yang ingin diunggulkan sebagai esensi brand Anda, kayak kalau lagi mau dijodohin sama temen kita.
“Dia orangnya baek banget lhoooo”.
“Cakep nggak?”
“Baek lah pokoknya”
“Iya iyaaaa, oke baek, tapi cakep nggak?”
“Baaeeeeeeek bangeeeeeeeettttt”
* Hmm, firasat buruk nih…*
Nah dalam hal ini, kita bakal membangun brand Anda berdasarkan Passion Anda! Dan kita semua beruntung hidup di zaman digital seperti ini, karena setiap orang sekarang bisa membangun personal branding hanya dengan modal quota internet… malah kalau Anda tahu password wifi tetangga, Anda jadi nggak perlu modal sama sekali! Asik kan? (tips: akrab- akrablah dengan pembantu rumah sebelah)
Pertama, sebelum kita mulai dengan 5 langkah praktis membangun personal branding, saya punya pertanyaan yang selalu saya tanyakan di setiap workshop dan seminat saya tentang topik ini.
Apa 3 kata yang menggambarkan diri Anda? Apa tiga kata Anda?
Tiga kata saya, misalnya, adalah: “smart, hangat, nyeleneh.“
Kalau Anda tidak tahu, tanyakanlah tiga kata ini pada orang terdekat Anda. Kalau Anda tahu, bandingkan tiga kata yang Anda bayangkan itu dengan tiga kata yang ada di pikiran orang terdekat Anda tadi, tentang Anda. Apakah sama?
- Kalau sama, SELAMAT! Anda sudah memiliki personal branding yang Anda inginkan.
- Kalau nggak sama, widiihh, kemana aje? Berarti Anda nggak sinkron antara gambaran diri Anda tentang diri sendiri, sama apa yang terjadi di mata orang lain. Kagak bisa! Ini harus segera dikoreksi!
Setelah ini, langkah berikutnya adalah mengembangkan tiga kata tadi, dengan PASSION Anda!
5 Langkah Membangun Personal Branding Sesuai Passion
Personal branding Anda menentukan bagaimana orang mengenal Anda, bagaimana orang baru melihat Anda, dan bagaimana para netizen di internet menemukan diri Anda. Personal branding itu dibentuk, direncanakan, bahkan membutuhkan konsistensi.
Siap membangun personal brand Anda? Kita mulai sekarang!
Langkah Satu – Tentukan dan Kenali Passion Anda
Membangun bisnis dan profesi dari Passion itu butuh brand yang sesuai. Nggak mungkin Anda passionnya public speaking, ingin jadi MC kondang, tapi malah dikenal di dunia akhirat sebagai montir motor. Kalau sampe gini, berarti ada yang salah dalam membentuk brand Anda nih. Ngaco kemana- mana, dan akibatnya, bukannya diundang duet di panggung sama Pandji Pragiwaksono, Anda malah diminta benerin motor abang gojek.
Tentukan yang jelas passion dan bidang minat yang MAU Anda dalami, dan dikaitkan dengan diri Anda. Lalu gunakan bidang itu di SEMUA aktivitas, post, dan embel- embel Anda.
- Gabung dengan semua komunitas passion yang sama.
- Buatlah blog yang fokus untuk membahas passion itu.
- Masukkan ke dalam bio Anda di social media, “Public Speaker”, atau “Public Speaking Enthusiast”, atau apapun.
- Berkenalan dengan figur dan tokoh di dunia itu.
- Ikutan acara dan aktivitas yang berhubungan secara fisik.
Dan sebagainya. Kelilingi diri Anda, bernapas, tidur, makan, minum, dalam Passion Anda!
Langkah Dua – Masukkan ke Dalam Kata Kunci Anda
Ingat tiga kata kunci yang kita bahas sebelumnya? Nah, tambahkan dua kata yang berhubungan dengan passion atau profesi Anda ke dalam kata- kata kunci itu, sehingga jadi sekitar 5- 6 kata kunci/ keyword brand Anda.
Kata- kata kunci ini harus menggambarkan sifat, atau berupa kata sifat positif yang menggambarkan diri Anda, atau membantu orang mengenal dan membayangkan siapa Anda, sesuai dengan image yang ingin Anda tanamkan. Misalnya dalam hal saya tadi, saya menambahkan tiga kata kunci, sehingga kata kunci brand saya adalah: “smart, hangat, nyeleneh, penulis, trainer, muda”.
Dengan membaca lima kata kunci saya saja, Anda kebayang kan, siapa saya dan apa yang saya lakukan, dan siapa klien yang kiraa- kira bisa kerjasama dengan saya?
So lakukan ini untuk diri Anda. Apa lima- enam kata kunci brand Anda?

Langkah Tiga – Tentukan Target Audience Brand Anda
Personal branding dibangun untuk satu tujuan.
Memudahkan orang mengenal diri Anda dengan menanamkan gambaran yang Anda inginkan di kepala mereka, daaaan memudahkan orang menemukan Anda diantara banyaknya manusia di dunia ini.
Lho? Itu sih dua tujuan dong? Ah ya udahlah, gapapa.
Jadi personal branding ada urusannya dengan satu kata. ‘Jual diri’.
Lho? Itu sih dua kata dong? Ah ya udahlah, gapapaaaa, gitu doang.
Namanya jual diri, baik itu dalam bisnis atau sebagai independent professional, Anda harus tahu betul siapa pembeli, pasar, pengguna, dan target audience Anda. Karena itu, langkah ketiga dalam membangun personal branding adalah memilih siapa yang akan jadi pasar utama Anda.
Mereka ini adalah:
- Orang yang bakal membayar Anda, jasa Anda, atau produk Anda.
- Orang yang bakal menggunakan jasa Anda, dan mempengaruhi orang yang akan membayar Anda.
- Orang yang mendukung dan jadi pengikut Anda.
Kenapa ini penting? tahap ini menentukan bagaimana wujud personal brand Anda nantinya, gaya bicara, image, gaya baju, konten, sampai ke arah mana Anda mau melemparkan kedipan mata Anda. Ciaaaaah!
Langkah Empat – Membangun Personal Image
Nah sekarang Anda sudah tahu siapa target Audience Anda. Sebelum memulai tahap berikutnya, buka mata buka telinga, dan buka hidung bila perlu. Amati dengan tajam, gimana mereka bicara? Gimana mereka bergaya? Gimana mereka bersikap? Seperti apa selera mereka? Apa yang mereka pikirkan? Apa masalah mereka? Apa mimpi mereka?
Lalu ‘jahit’ dengan gaya pribadi alami Anda, menjadi personal image yang ideal.
- Tentukan gaya bicara atau gaya bahasa Anda.
- Tentukan dan berdandan sesuai penampilan yang tepat. Jas? Jaket? Kaos kerah? Batik? Telanjang dada?
- Buat beberapa foto untuk menggambarkan karakter Anda, di LinkedIn, di Facebook, dan social media lain.
- Latih sikap yang sesuai dengan brand Anda, hingga topik yang suka Anda bahas.
CATATAN: image personal Anda tidak boleh terlalu JAUH dari aslinya Anda, karena akan terasa tidak natural, dan Andapun nggak bakal enjoy menjalankannya. Tapi pada saat yang sama, image itu harus bisa cukup representatif sesuai target audience, dan menarik untuk mereka.
Langkah Lima – Bikin Konten Rutin dan Online Presence
Nikmatnya hidup di dunia digital adalah Anda bisa memanfaatkan google untuk DITEMUKAN oleh pasar Anda. Saat orang meng- google bidang passion Anda, mereka harus bisa (dan akan) menemukan diri Anda secara online.
Gimana caranya? Bangun online presence dengan KONTEN ONLINE.
Ini yang harus Anda lakukan:
- Buat website dengan url nama brand Anda.
- Buat blog di dalam website itu secara rutin, tentang passion Anda.
- Gunakan gaya bahasa, isi foto, pakai style unik Anda dalam artikel dan foto.
- Buat semua akun di semua social media yang dipakai target audience Anda.
- Bikin bio yang menarik, dan berikan link ke website.
- Post rutin, dan pastikan semua post berhubungan dengan passion personal branding Anda!
Jangan lupa, untuk terus menambah traffic dan massa Anda, optimasi SEO dan terus arahkan audience ke kanal online Anda dengan rajin!
Udah bertahun- tahun berlalu sejak saya dulu menuliskan panggilan ‘Mas D’ atau ‘Coach D’ di dalam nama saya, secara ga langsung ‘nyuruh’ orang untuk memanggil saya dengan brand itu. Sekarang, walau saya udah nggak lagi memakai kata itu, kebanyakan orang sudah terllau terbiasa, dan terus menyapa saya dengan kedua panggilan itu.
Itulah kekuatan personal branding!
Bangun personal brand Anda sekarang, dan biarkan orang mengenal Anda dari PASSION Anda!
Saya jadi penasaran. Personal brand apa yang mau Anda bangun?