Menurut primbon kutipan, Confucius dulu pernah bilang bahwa, “Temukan pekerjaan yang kamu cintai, maka kamu tidak akan pernah ‘bekerja’ seharipun dalam hidup kamu!”
Nah, artinya prosesnya cukup jelas. Kita musti menemukan apa yang kita cintai, lalu jadikan itu sebagai profesi! Jadi kalau mau disimpulkan sekenanya ala saya, “Temukan apa yang kamu cintai, dan cari cara supaya aktivitas itu menghasilkan duit!” Dengan begini, kita jadi nggak perlu lagi ‘kepaksa kerja’!
Tapi gimana caranya supaya kita bisa memonetize Passion dan menghasilkan uang dari apa yang kita cintai itu? Ya jelas, artinya kita musti menemukan orang- orang yang MAU NGEBAYAR KAMU, buat terus melakukan apa yang kamu cintai!”
Inilah konsep ekonomi Passion, yang saya sebut, “kenali SIAPA yang megang duitnya”.
Dalam wacana Passionpreneurship, profesi sesuai hobi itu HARUS BISA menghasilkan pendapatan finansial, supaya dia bisa menebus kita dari pekerjaan yang ‘sucks’, dan mencegah kita terpaksa melakukan pekerjaan yang tidak kita suka, cuma demi duit.
Tapi sebagai Passionpreneur, kita sebaiknya jangan cuma bisanya mendekati dan mengekor bau duit doang, tapi justru harus secara aktif menemukan orang- orang yang memegang duit dan mau membayar kita melakukan Passion kita ini, mengidentifikasi mereka, dan menarik mereka untuk mengantarkan uangnya ke arah kita!
Kalau selama ini Anda sudah mencoba mengembangkan Profesi sesuai Passion tapi belum berhasil, mungkin itu karena Anda belum menemukan orang- orang yang ‘pegang duit’ yang mau membayar Anda untuk Passion Anda!
[Tweet “Temukan konsumen yang tepat, yang mau membayar Anda untuk melakukan Passion Anda!”]
Untuk menemukan orang- orang yang mau membayar Anda melakukan ini, dan menemukan konsumen ideal Anda, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengembangkan profesi.
1. Kenali Passion dan Skill Anda.
Supaya Anda tidak salah jalan, dan tanpa sadar kembali ke cara lama ‘mengejar duit’, pertama dan paling penting adalah kita HARUS tahu persis “Apa yang mau saya lakukan?” “Apa yang TIDAK mau saya lakukan?”, dan “Apa yang saya pahami?” “Apa yang MAU saya pelajari?”. Bersama- sama, kedua hal ini bakalan membentuk ‘wujud produk atau jasa’ yang akan Anda tawarkan dalam aktivitas atau profesi Passion Anda.
2. Kenali Benefit dan Solusi produk atau Jasa Anda.
Tanyakan pada diri Anda, “sebenarnya, apa benefit utama jasa saya ini?” “Apa manfaat produk saya ini?” “Bagaimana jasa dan produk saya ini bisa memberikan solusi buat orang lain?” Kalau Anda nyangkut dan gelagapan menjawab pertanyaan ini, maka profesi Anda belum memiliki manfaat yang layak dibayar oleh orang.
3. Kenali Siapa yang Anda bantu.
Setelah mengenali apa manfaat dan benefit yang Anda tawarkan, tanyakan pada diri Anda, “Siapa yang paling terbantu dan menikmati manfaat yang saya tawarkan?” Mungkin di tahap ini Anda harus melakukan sedikit penyesuaian produk terhadap konsumen, atau sebaliknya. Itu sah- sah saja kok, bahkan sebaiknya begitu.
4. Kenali Siapa yang megang Duitnya.
Nah, ini satu hal yang harus saya tekankan. Target yang menikmati produk atau jasa Anda, sebenarnya BELUM TENTU adalah orang yang akan membayar Anda! Target yang mendapatkan benefit Anda, belum tentu adalah yang pegang duitnya! Misalnya, mainan anak- anak, yang pegang duitnya adalah orang tuanya. Parfum atau busana pria, seringkali yang pegang duitnya adalah istrinya. Dan lainnya. Kenali siapa yang pegang duitnya dalam industri atau jenis produk dan jasa Anda. Ini penting, untuk point ke lima.
5. Kenali alasan mereka mau Membayar.
Semua orang selalu memikirkan satu hal. “Apa untungnya buat saya?” Begitu pula calon konsumen Anda, dan orang yang ‘memegang duitnya’ tadi. Jadi kenali aspek apa yang mau membuat ‘pemegang duit’ – bukan hanya ‘penikmat manfaat’ – datang dan membayar Anda! Tanyakan, “Bagaimana saya menarik ‘si pemegang duitnya’, untuk datang dan membayar?” Perusahaan mainan pake jurus “Mainan pendidikan”, perusahaan es krim pake ajian “Dibuat dari susu sehat”, dan toko tas wanita pake jurus “sofa untuk suami”.
Prinipnya, kalau Anda sendiri nggak MAU membayar untuk produk atau jasa Anda, ngapain orang lain mau membayar Anda?
Kembangkan produk yang layak untuk mereka bayar, dan bantu mereka meraih benefitnya, maka mereka akan menghadiahi Anda dengan KEMERDEKAAN berprofesi!
Tanyakan pada diri Anda, “Siapa yang pegang duitnya?” dan “Apa yang bisa saya berikan untuk mereka?”
Kenali “siapa yang pegang duit” di dalam industri Anda, karena merekalah yang dapat dan mau membayar Anda untuk terus melakukan Passion Anda!
* Artikel saya ini pernah dimuat di Kompas.com, rubrik Ekonomi, topik Passionpreneurship.