Sebagaimana dunia musiknya yang berubah gaya, dan anak mudanya yang nggak lagi nganggap miara rambut ‘mullet’, pake kacamata hitam, atau berjaket kulit sambil ngunyah permen karet itu keren, berbisnis di era sekarang juga udah banyak banget perbedaannya dari era- era sebelumnya.
Di hutan rimba modern yang disebut dunia entrepreneurship, banyak gaya dan model bisnis baru yang muncul setiap harinya. Dan saya, mahluk ajaib satu ini, paling hobi duduk di tengah keramaian dan kerusuhan dunia start up, sambil makan pop corn, ‘ngecengin’ gaya- gaya berkarya baru yang bisa diterapkan dalam dunia Passionpreneurship.
Salah satunya yang menarik perhatian saya selama tahun 2016 ini adalah trend business model yang makin lama semakin banyak dan populer. Business model yang dengan seenaknya saya sebut, Business Model “Yuk-mari-mari-kita-Kaya-Bersama”. Sungguh nama sebutan yang ribet.
Mungkin lebih enak kalau saya sebut “Kaya Gotong Royong”? Hmmm.
Tapi walau saya kerepotan memberi nama pada business model ini, dalam esensinya, bentuk business model ini sebenarnya sederhana, dan keren!
“Membantu orang sebanyak- banyaknya dalam menjadi kaya, dan Anda akan ikut terbawa kaya dalam prosesnya”.
[Tweet “Bikin bisnis dimana Anda ngebantu orang untuk jadi kaya, supaya Anda terbawa kaya!”]
Business model ini keliatan jelas dan mulaitersebar dalam berbagai bisnis, online dan offline, khususnya di dunia di mana ada massa dalam jumlah besar yang terhubung dengan industrinya.
Google adalah yang paling jelas. Memakai model bisnis ini lewat adsense nya dan YouTube ad- nya, yang membagi hingga 55% keuntungan iklan untuk video kreator umum, siapapun bisa jadi video creator, dan siapapun mereka bantu untuk dapat duit.
Kreator tinggal bikin website, dan atau video YouTube, dan Google yang ngebantu dia untuk membuka jalur monetizingnya. Kreator kaya? Google makiiin kaya.
GoJek juga memakai model bisnis ini lewat aplikasi ojek fenomenalnya, yang membagi hingga 80% keuntungan dari tiap penumpang untuk driver– nya. Dan mendadak membuat tukang ojek jadi profesi idaman. Serius! Beberapa manajer resort di puncak malah sampe resign untuk jadi tukang ojek, karena peluang pendapatan yang katanya sih, lebih besar!
Apa sebentar lagi “tukang ojek” jadi resume yang makin lama makin menarik di mata calon mertua? Entahlah.
Bahkan perusahaan seperti J&C Cookies, perusahaan kue kering yang berpusat di Bandung, membangun kekuatannya ke seluruh nusantara dengan bisnis model ini!
Ketika lebaran dan hari besar tiba, dan semua orang memanfaatkan momentum untuk cari duit tambahan dan jualan kue, J&C Cookies (atau BCS Group) dengan senang hati menawarkan kesempatan untuk cari duit dengan mensupply barang untuk para reseller, yang akhirnya, well, kaya gotong royong.
Ini adalah business model yang sangat patut diperhitungkan!
Dan dari pengamatan saya, model ini bisa diterapkan dalam membangun usaha berdasarkan Passion Anda sendiri! Apapun Passion Anda, dan apapun usaha Anda, cari cara untuk bisa membantu orang dapat duit dari bisnis Anda, dan Anda pun akan terbantu dalam penjualannya.
So, kalau Anda ingin mencoba menerapkan business model seperti ini untuk membangun bisnis yang sesuai Passion Anda, berikut adalah beberapa point pentingnya, dan MINDSET yang harus Anda perhatikan:
Satu – Target Anda bukan konsumen langsung, tapi partner.
Kebanyakan bisnis yang menggunakan sistem ini tidak secara langsung menargetkan konsumen, tapi menargetkan ‘partner’. Partner di sini adalah mereka yang akan memakai sistem, bisnis, jaringan, atau menjual jasa dan produk yang Anda sediakan untuk konsumen pengguna akhir (end user). Jadi jangan salah, pusatkan perhatian dan support Anda lebih banyak pada partner!
Contoh: Fokus utama Themeforest.net adalah developer, fokus utama YouTube adalah YouTuber, fokus utama Patreon dan Kickstarter adalah artist/ creator.
Dua – Ini adalah bisnis ‘manusia dan keluarga’.
Business model ini digerakkan oleh tenaga manusia bebas, yang masing- masingnya digerakkan oleh MIMPI mereka masing- masing. Mereka berharap mereka bisa meraih mimpi mereka dengan menjalankan dan bergabung dalam bisnis atau profesi Anda. Dan seringkali mimpinya nggak melulu harus berpusat pada duit lho. Kebutuhan manusiawi lainnya seperti ikatan emosional nggak kalah pentingnya.
Beri perhatian lebih pada benefit dan ikatan dengan dan untuk partner, sebelum memikirkan benefit untuk Anda. Anggap partner sebagai perpanjangan keluarga besar Anda. Bagaimana Anda menjaga hubungan kekeluargaan Anda? Lakukan pada partner Anda.
Contoh: Network marketing sukses di seluruh dunia menyadari pentingnya mimpi dan perwujudan mimpi, ini sebabnya mereka sering memberikan hadiah impian keliling dunia untuk partner/ membernya.
Tiga – Awali dari nilai tambah baru.
Untuk bisa memulai usaha dan profesi dengan model ini, Anda harus bisa memberikan nilai tambah, keuntungan, kemudahan, atau benefit lainnya untuk massa dan industri/ bidang ini. Apa yang Anda buat lebih mudah? Apa yang Anda buat lebih menguntungkan? Apa yang Anda buat lebih menarik?
Apa yang bisa Anda berikan pada partner, yang SULIT atau nggak bisa mereka dapatkan atau kembangkan sendiri? Berikan itu pada mereka.
Contoh: Dengan aplikasi smartphonenya, GoJek bisa memudahkan para tukang ojek untuk mendapatkan akses langsung yang hampir tanpa henti dari calon penumpangnya. Ini adalah nilai tambah yang ditawarkannya untuk pengemudi dan penumpang.
Empat – Kuasai jalur massa.
Seringkali, business model ini menjadi jembatan antara dua jenis massa yang berbeda. Partner sebagai rekan mencari uang gotong royong, dan konsumen sebagai pemakai jasa atau produk yang ditawarkan oleh Anda dan partner tadi.
Fungsi Anda adalah, untuk partner, Anda bisa membantunya mendapatkan konsumen, atau memudahkan mereka menjelaskan dan berjualan pada konsumen, dan untuk konsumen, mereka pun bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan lebih mudah atau murah lewat jasa Anda.
Jadi bisnis atau profesi Anda harus bisa menjadi pusat berkumpulnya massa!
Contoh: Website freelancer seperti Fiverr.com, Freelancer. com, Sribulancer.com adalah contoh paling jelas tentang pentingnya membuat platform atau tempat berkumpulnya massa.
Lima – Bangun business model ini di industri yang Anda suka atau kuasai.
Dengan begitu banyaknya variable dalam membangun business model ini, maka bakal lebih baik bagi Anda untuk membangun profesi dan bisnis Anda di bidang yang membuat Anda antusias, atau Anda kuasai baik. Asal maen tebak- tebakan dan asal bergabung dengan industri yang tidak Anda suka atau kuasai bisa membuat dugaan dan tebakan jasa atau pelayanan Anda salah tembak, dan malah nyasar ke rumah mertua!
Contoh: Walau merupakan badan non- profit, Khan Academy dibangun berdasarkan ketertarikan dan skill pendirinya sebagai seorang pengajar yang care pada dunia pendidikan.
Jadi sebenarnya dari business model ini adalah pertanyaan berikut,
“Bagaimana saya bisa membuat pelaku- pelaku industri ini lebih diuntungkan dan meraih income? Bagaimana saya bisa membantu partner menemukan lebih banyak konsumen, atau konsumen lebih diuntungkan? Dan bagaimana saya bisa mendapatkan bagian dari income yang berputar itu?”
Bisnis model gotong royong. Bantu orang untuk mendapat jalan lebih baik untuk jadi kaya, dan Anda pun akan ikut kaya karenanya.
Selamat mencoba menerapkannya di passion dan usaha Anda sendiri!
* Artikel saya ini pernah dimuat di Kompas.com, rubrik Ekonomi, topik Passionpreneurship.
Tengkiu Coach Dedy
Thats inspire me!
Next time kalo ada iven terbuka atau ke Surabaya kabari yaaa 😀
Sama-sama Rezky. Pastinya! Nanti kita berkabar yaaa. Thank you
Sama- sama! Pastinya. Tunggu kabarnya yaaa. Keep in touch!
Many Thanks Coach Dedy
Sama- sama mbak Wiwik. Sukses dan tetap enjoy!
Sama- sama mbak Wiwik. Tetap berkarya dalam Passion!
Dear Coach Dedy,
Seneng ada quick replay dari Coach Dedy. Saya mau sharing sesuatu dan minta pencerahan jika diperkenankan.Mohon info emailnya, karena jika bisa dibaca umum saya agak malu…ihik..ihik… Semoga ini awal yg bagus Coach Dedy dan saya. Selamat Tahun Baru 2016, sukses selalu dan semoga akan menjadi bintang yang selalu dikagumi keindahannya karena mewarnai langit yg tinggi…aamiin. Salam Kenal,Wiwik Erlyline:08123185123
Pada Rabu, 30 Desember 2015 8:35, Disqus menulis:
#yiv9488473682 #yiv9488473682 a:hover, #yiv9488473682 a:hover span {color:#1188d2!important;}#yiv9488473682 .yiv9488473682button-cta:hover {color:#ffffff!important;background-color:#1188d2!important;}#yiv9488473682 .yiv9488473682button-cta:hover span {color:#ffffff!important;}#yiv9488473682 #yiv9488473682 #yiv9488473682 #yiv9488473682outlook a {padding:0;}#yiv9488473682 body {width:100% !important;}#yiv9488473682 .yiv9488473682ReadMsgBody {width:100%;}#yiv9488473682 .yiv9488473682ExternalClass {width:100%;display:block;}#yiv9488473682 @media screen and ( _filtered_a ){#yiv9488473682 html {}#yiv9488473682 .yiv9488473682content {width:100%;}#yiv9488473682 table {border-collapse:collapse;}#yiv9488473682 h2.yiv9488473682headline {font-weight:700;font-size:20px!important;margin-bottom:5px;}#yiv9488473682 .yiv9488473682button-cta {display:block!important;padding:0!important;}#yiv9488473682 div.yiv9488473682header {padding-top:20px;}#yiv9488473682 div.yiv9488473682footer {padding-bottom:20px;}}#yiv9488473682 #yiv9488473682 p.yiv9488473682mod-tools a:hover {color:white!important;background:#8c989f!important;}#yiv9488473682 @media screen and ( _filtered_a ){#yiv9488473682 td.yiv9488473682avatar, #yiv9488473682 td.yiv9488473682spacer {width:38px!important;}#yiv9488473682 td.yiv9488473682avatar img, #yiv9488473682 td.yiv9488473682spacer img {width:28px!important;}}”Sama- sama mbak Wiwik. Tetap berkarya dalam Passion!” | |
| | Settings | |
| |
| |
| |
|
A new comment was posted on Dedy Dahlan | The Passion Coach
|
| |
|
| |
Dedy Dahlan
Sama- sama mbak Wiwik. Tetap berkarya dalam Passion! 8:34 p.m., Tuesday Dec. 29 | Other comments by Dedy Dahlan | |
|
| | Reply to Dedy Dahlan | |
|
| |
|
| Dedy Dahlan’s comment is in reply to Wiwik Erly: |
| |
| | Many Thanks Coach DedyRead more |
|
| |
| |
| |
| You’re receiving this message because you’re signed up to receive notifications about replies to wiwikerly. You can unsubscribe from emails about replies to wiwikerly by replying to this email with “unsubscribe” or reduce the rate with which these emails are sent by adjusting your notification settings. | | |
| |
Boleh, silahkan email ke askcoachd (at) dedydahlan.com yaaa. Kalau sudah diemail, silahkan tinggalkan pesan di sini lagi supaya saya tahu :). Oh ya, kalau makan waktu beberapa saat untuk saya balas emailnya harap maklum yaa. Lumayan penuh jadwalnya 🙂 Terima kasih!