Apa Ada Alasan Untuk Jatuh Cinta?
Jatuh cinta katanya berjuta rasanya.
Entah berjuta apa, pokoknya berjuta deh. Mungkin ini istilah yang dibuat waktu istilah bermiliar belum terlalu familiar. Kalo nggak, mungkin istilah ini akan jadi “jatuh cinta bermiliar rasanya”. Atau bahkan mungkin “jatuh cinta bertriliun rasanya”. Walau ah, kata rriliun kok rasanya kurang enak.
Intinya, saat jatuh cinta, semuanya indah, tanpa perlu banyak alasan kan?
Di bulan- bulan awal masa pacaran, yang biasa suka saya sebut ‘masa promosinya kehidupan berpasangan’, semua kegiatan pasangan muda pasti ‘bertabur bunga’ dengan kata- kata ibarat pujangga instan, di dalam dunia yang seakan sudah dirental tunai untuk berdua… dan orang- orang lain? Ha? Emang ada orang lain di dunia?
Dan mereka yang ada di masa ini, termasuk saya dulu, nutup telepon aja bisa sejam, sampai- sampai ngeselin orang tuanya yang udah nunggu giliran nelepon sampe karatan dan jamuran.
“Kamu tutup dulu sayang”
“Ah nggak ah, kamu aja dulu”
“Okee……… Hihihi, aku belum tutup lhoo”
“Hihihi, nakal yaaa, kamu tutup donggggg”
“Sini gue yang tutup!!!” orang tuanya kesel dan ngerebut teleponnya. Tuut tuut tuuut.
Pada masa ini biasanya sering muncul pertanyaan di antara pasangan ini.
“Sayang. Kenapa sih kamu SUKA sama aku?”
Nah, INILAH pertanyaan yang akan kita bahas dalam artikel kali ini.
Kenapa Anda Jatuh Cinta?
Apa ada ya alasan logis untuk jatuh cinta?
Ketika Anda dulu, atau mungkin bahkan masih sampai sekarang, ditanya oleh pasangan Anda, “Kenapa kamu suka sama aku?” Apa jawaban Anda? Apa alasan yang Anda temukan? Apa sebab yang Anda kemukakan? Apa Anda tahu persis?
Saya sendiri, jujur, dari dulu sampai sekarang, TIDAK PERNAH BISA menjawab pertanyaan ini. Kenapa? Karena tidak ada satu hal, satu alasan, atau satu aspek TUNGGAL yang bikin saya suka atau cinta pada istri saya. Saya nggak tahu kenapa, saya nggak tahu aspek apa, tapi SAYA TAHU bahwa saya suka dan cinta pada dia. Dan ini sudah LEBIH DARI CUKUP.
Lalu kenapa saya mendadak ngebahas soal jatuh cinta?
Apa saya mendadak jadi dukun santet atau dokter cinta?
Oh bukan, tenang. Ini ada hubungannya dengan topik favorit saya, yaitu Passion dan passionpreneurship.
Karena salah satu masalah terbesar dalam mengembangkan passion sebagai profesi dalam diri sebagian besar orang, ternyata adalah menemukan passion!
- Apa passion saya?
- Bagaimana menemukan passion saya?
- Apa BENAR ini betul- betul passion saya?
Nahh, dalam menemukan PASSION pun ternyata sama dengan jatuh cinta!
Banyak orang, pembaca, dan peserta seminar saya yang sering datang pada saya, dan bertanya, “Coach, bagaimana sih saya menemukan passion saya?” Dan “Bagaimana saya tahu bahwa itu passion saya?”
Mereka mengharapkan seakan- akan ada suatu konfirmasi PASTI secara ilmiah untuk membuktikan bahwa itu passionnya yang sejati.
Untuk menjawab pertanyaan inilah, saya memakai perumpamaan seperti di atas.
Passion itu adalah cinta.
Menemukan passion sama dengan menemukan cinta. Bahkan menjalaninya pun sama dengan menjalani cinta. Apa Anda pernah tahu PASTI bahwa ini pasangan Anda yang sejati di awal- awal masa pacaran Anda? Nggak toh?
Ya kalau gitu samalah dengan menemukan passion Anda, seperti jatuh cinta, seringkali Anda TIDAK bisa tahu dengan pasti ‘kebenaran dan keakuratan’ passion di awal- awal pilihan Anda!
- Menemukan passion harus pakai hati, dan tidak perlu terlalu banyak pakai logika.
- Menemukan passion harus dengan RASA, dan kurangi peran RASIO.
Kadang- kadang, ketika Anda merasakan sensasi menggelitik dan bikin darah Anda mengalir kencang, yang bikin Anda gelisah, antusias, tertarik, dan bahkan nggak bisa tidur ketika Anda memikirkan atau melakukan sebuah aktivitas, mungkin itu adalah tanda adanya rasa cinta dan PASSION pada bidang itu!
Walau mungkin Anda TIDAK TAHU kenapa Anda suka dan memiliki passion pada bidang itu.
Bahkan seperti jatuh cinta, Anda sebenarnya TIDAK PERLU tahu kenapa.
Ketika Anda melaksanakan sesuatu berdasarkan passion, Anda akan bisa merasakannya. Luapan ketertarikan, antusiasme, dan sensasi hidup Anda yang terasa PENUH dan LENGKAP!
Tapi ketika ada yang bertanya, “Kenapa kamu suka sama bidang ini?” “Kenapa hal ini jadi PASSION kamu?”
Anda mungkin akan menjawab dengan pasti, dalam enjoyment Anda, dan aktivitas penuh makna yang menggambarkan diri Anda sesungguhnya, “Saya nggak tahu kenapa, tapi saya TAHU bahwa saya CINTA!”
Passion, layaknya cinta, adalah urusan hati. Kadang- kadang, kita bahkan tidak perlu tahu ‘KENAPA’!