Social media adalah gaya hidup, dan setiap orang di era sekarang lebih sering ngeliatin layar gadget dan timeline social medianya daripada ngeliatin jempol kakinya sendiri. Mungkin satu- satunya moment dimana seseorang bakal ngeliatin jempol kakinya dengan seksama adalah pas dia mau foto jempolnya buat di post di social medianya.
Dengan social media, Anda bisa membangun jaringan dan berbagi informasi untuk ngembangin karir.
[Tweet “Hati- hatilah saat si bos dengan cueknya meng- add Anda di social media!”]
Tapi kali ini, dalam rangka liburan dan niat nyantai- nyantai, saya bakal berbagi 25 alasan kenapa Anda sebaiknya mikir- mikir dua kali kalau si bos mendadak nge- add friend!
- Si bos jadi tahu kalau kamu lagi pura- pura sakit. “Katanya sakit, kok fotonya lagi di Dufan Jek?”
- Si bos jadi tahu kalau kamu lagi facebookan atau twitteran. “Anda: *Foto lunch hari ini kakaaak!” “Bos: Harap internet kantor nggak dipake untuk facebookan!” “Lah bos sendiri?” “Hm? Kenapa?” “Nggak papa bos, maaf”.
- Si bos tahu kalau Anda pulang lebih cepat dari kantor. “Lho kok check in di Plaza Indonesia Jek?”.
- Si bos tahu teman- teman kamu, dan bisa tahu cerita- cerita memalukan kamu. “Jek, kamu saya rotasi untuk nanganin saluran air ya”, “Lho kenapa bos?” “Dulu kan katanya sering ngompol? Jadi udah pengalaman dong, hahahaa”
- Si bos mendadak bisa nimbrung di tag foto keluarga kamu. “Halo ibu, kenalin saya bosnya Jeki, anak ibu suka nakal nih di kantor”
- Si bos jadi tahu kalau Anda nyari kerjaan sampingan. “Emang gaji dari gue kurang ya Jek? Kok lu nyari kerja sampingan?” “Oh bukan pak, itu buat ngisi waktu aja”, “Ooooh, jadi kebanyakan waktu kosong ya? Gue tambahin kerjaanmu ya”
- Si bos jadi tahu kalau Anda bikin bisnis baru. “Ga betah ya kerja sama gue? 🙁 *hiks”
- Si bos jadi minta Anda ngasih jatah gratisan buat kantor. “Bisnis barunya bagus Jek, minta dong buat kantor. Buat kebersamaaannn! Hahaha” *Awas kalo ga ngasih.
- Si bos jadi bisa baca curhatan Anda. “Anda: Sebel deh!” “Bos: Kenapa Jek?” “Anda: Errr… gapapa bos…”
- Si bos bisa baca interest dan hobi Anda, dan kalau dia ga suka, bisa bikin situasi awkward. “Jek, kamu suka Star Wars ya?” “Iya bossss, suka banget!” “Saya nggak suka. Jelek.” “….” *tahan napsu ngegampar*
- Si bos bisa baca semua feed Anda, jadinya Anda nggak bisa lagi asal post dan harus jaim.
- Si bos bisa ngeliat semua tag- tag memalukan Anda di pesta dari teman Anda. “Jek, foto kamu pingsan mabok ini besok saya pasang di buletin kantor ya? Lucu!”
- Si bos bisa baca pas Anda lupa kalau temenan sama bos, dan ngeluhin tim, target, atau atasan Anda.
- Si bos bisa nyuruh- nyuruh Anda lewat social media, yang btw bisa dibaca sama semua teman Anda.
- Si bos bisa ngejar Anda dengan target pas weekend, walaupun HP Anda udah dimatiin dan si bos udah di blacklist. “Kenapa HP dimatiin Jek? Tolong kirim dokumen klien kemaren sekarang ya”
- Si bos bakal ngejudge Anda dari post- post personal Anda, termasuk pas kamu ngepost soal pepatah petitih yang nggak nyambung.
- Si bos bisa baca pandangan politik Anda. “Kamu mau nyoblos nomor 8 ya Jek?” “Iya pak” “Ahh bego dia. Saya milih nomor 9” “…” “Kamu ganti calon mau ya?”
- Si bos bisa liat video- video yang Anda share, termasuk video yang, ehem, ke- click dari website yang biasanya kesensor ‘Internet-positif.org’. Ehem…
- Si bos bakal sering nge- share post- post motivasi dan teamwork, dan awas kalau Anda nggak nge- like. “Kamu paham maksudnya kan?” “Paham bos” “Kok nggak di- Like?” Dan ini nyambung sama…
- Si bos bakal ngeshare joke- joke nggak lucu, yang tetap harus Anda “Like”, dan komen “LOL! Hahahaha! Lo emang kocak bossss! Wuahuahuahua…”
- Si bos tahu kalo Anda dapet tawaran kerja baru dari orang lain.
- Si bos tahu kalau Anda ngeupdate CV di LinkedIn. “Ehem.. update CV Jek? Ada rencana tertentu nih?” “Ahhhh nggak bosss, cuma kemaren udah berdebu dan berjaring laba- laba aja”.
- Si bos bisa jadi sok akrab, dan kelewat akrab.
- Si bos bisa yang selalu hadir dalam ‘setiap sisi kehidupan’ Anda bikin hidup Anda jadi terlalu penuh sama kerjaan dan kerjaan melulu.
- Si bos bisa- bisa mulai ngerasa kalau dia udah jadi pasangan hidup kamu. “Udah makan Jek? Jangan telat makan yaaa, nanti ‘atit eyut”.
Itulah 25 alasan kenapa Anda sebaiknya mikir- mikir lagi kalau bos Anda mau nge- add Anda sebagai friend di social media!
Sebagai BONUS, inilah satu alasan kenapa Anda harus mempertimbangkan untuk MENERIMA add friendnya.
- Berhubungan baik dengan bos di social media bakal menghilangkan jembatan kekakuan antara bos dan karyawan, dan bisa ngebantu jenjang karir Anda! Dengan syarat, bos Anda adalah tipe yang cocok untuk berhubungan baik dengan Anda.
Jadi? Bagaimana menurut Anda? Apa sebaiknya Anda berteman dengan si bos di social media atau nggak? Apa Anda berteman dengan bos Anda di social media?
Apa pengalaman Anda soal berteman dengan bos di social media? Share dan bagi pengalaman Anda di comment bawah yaa!