Beradaptasi dengan Pekerjaan Baru
Yang namanya pindah ke pekerjaan baru atau profesi baru, siapapun Anda, dan di bidang apapun industri kerja Anda, nggak pernah gampang. Kadang- kadang, sulitnya pindah ke lain kantor itu hampir sama rasanya dengan pindah ke lain hati.
“Sakitnyah tuh dih sinihh”, kata Anda kayak abege – semua kata diakhiri dengan huruf ‘h’ “gitoh lohh” – sambil nunjuk dada, dan dalam hal ini, mungkin sambil nunjuk dompet juga, tergantung meningkat atau menurunnya gaji Anda. “Dih sinih jugahhh”, kata Anda sambil ngeliat berkurangnya lembar merah ratusan ribu di dompet.
Jadi nggak heran kalau kebanyakan orang paling takut untuk dikasih surat putus cinta sama bosnya, “Ini bukan kamuu, ini sayaaa”, kata si bos ngasih surat putus lewat HRD sambil berjalan menjauh bawa koper ke matahari terbenam, gara- gara kebanyakan nonton drama Korea.
Tapi seringkali, pindah pekerjaan itu tidak terelakkan. Dalam beberapa kasus, Anda akan terpaksa pindah pekerjaan walaupun bukan karena dipecat, misalnya karena naik pangkat, dirotasi, dipindahkan ke cabang lain, dipindahkan ke divisi lain, dipindahkan ke tim project lain, atau alasan- alasan lainnya.
Dan ini mungkin akan terasa mengerikan, menakutkan, dan Anda ingin tahu cara beradaptasi dengan kantor baru Anda.
Nah, apapun alasan Anda mengalami pindah kerja, Anda harus tahu apa saja cara yang bisa dilakukan untuk beradaptasi dengan pekerjaan baru dan rekan kerja baru di kantor yang baru!
Adaptasi dengan pekerjaan baru adalah kebutuhan wajib!
Beradaptasi Dalam Pekerjaan Baru Dengan Transitional Coaching
Pertama, untuk bisa memahami cara beradaptasi dengan pekerjaan dan kantor baru, kita perlu aware dulu, “apa yang sebenarnya membuat pindah kerja, pindah posisi, pindah lokasi, atau bahkan kantor baru sangat menyeramkan?”
Sebagian besar orang takut pindah pekerjaan atau posisi karena:
- Takut pada perubahan, pada hal yang belum dikenal.
- Takut pada lingkungan baru yang asing, apalagi kalau jauh dari keluarga.
- Takut karena belum mengenal tim, rekan kerja, dan atasan baru.
- Takut pada resiko yang belum dipahami dan belum siap dihadapi.
- Takut harus kembali melakukan pembelajaran dan mulai dari bawah.
- Takut gagal dan merasa malu.
- Takut nggak enjoy.
Nah, sekarang, bagaimana menanganinya?
Selain melatih diri dan mengikuti training, ada hal yang perlu Anda pahami saat beradaptasi dengan pekerjaan baru.
Sebelum masuk ke tips dan cara enjoy saya untuk pindah ke tempat kerja baru, kita perlu menghadapi rasa takut ini dulu. Karena yang namanya ‘rasa takut’ itu berbeda untuk setiap orang, maka sebaiknya kita pakai dulu ‘tool’ coaching sebagai cara mengatasi rasa takut itu.
Coaching, seperti yang telah saya tuliskan di buku “Lakukan Dengan Hati” , membantu Anda menyelesaikan tantangan Anda dan menggunakan Powerful Questioning. Dan penerapan konsep coaching dalam situasi ini disebut transitional coaching.
Berikut adalah beberapa coaching questions yang bisa Anda gunakan untuk beradaptasi dengan pekerjaan baru, dengan mengatasi rasa takut, dalam Transitional Coaching.
Coba tanyakan ke cermin:
- Hal baru apa yang akan saya temui di tempat baru ini? Apa yang bisa saya lakukan agar saya bisa lebih kenal dengan situasi baru ini? Apa saja peluang yang bisa saya dapatkan di sana?
- Apa yang saya sukai dari tempat baru ini? Apa kesempatan yang terbuka di lokasi baru ini? Apa yang bisa saya dapatkan untuk keluarga saya?
- Apa yang bisa saya lakukan untuk cepat mengenal tim saya? Bagaimana saya bisa berkenalan dengan rekan baru saya? Apa yang bisa saya pelajari dari atasan baru saya?
- Apa saja peluang yang muncul di balik hal ini? Apa resiko yang mungkin saya hadapi? Apa yang bisa saya lakukan untuk mengurangi resiko itu? Apa saja persiapan yang dibutuhkan?
- Bagaimana hal baru ini bisa membantu saya dalam karier saya ke depannya? Apa yang akan saya lakukan agar saya bisa cepat kembali ke posisi saya di atas?
- Apa rencana saya agar apapun yang saya lakukan di sana tetap bisa berhasil? Apa yang bisa saya lakukan untuk mendapatkan kepercayaan diri saya? Bagaimana saya bisa mengeluarkan potensi saya?
- Apa yang saya nikmati? Apa hal di tempat baru ini yang kira- kira akan saya sukai dan mau saya coba? Bagaimana saya bisa secara rutin tetap melakukan hobi saya?
Untuk membantu mindset Anda saat beradaptasi dengan pekerjaan baru, jangan ragu untuk mencoba melakukan variasi dalam pertanyaan- pertanyaan ini untuk diri Anda sendiri.
Apa yang sebenarnya ingin Anda lakukan?
Apakah transisi ini bisa membantu Anda menjadi lebih baik?
Apa yang bisa Anda lakukan agar transisi ini terasa lebih menyenangkan?
Apa yang akan Anda lakukan untuk memastikan transisi ini membantu pengembangan karier Anda?
Dengan transitional coaching, Anda bisa menggali lebih dalam pada keyakinan hati Anda saat menghadapi kebutuhan untuk beradaptasi dengan pekerjaan baru.
Tips dan Cara Menangani Rasa Takut Saat Pindah Kerja
Beradaptasi dengan pekerjaan baru seringkali memang berhubungan dengan rasa takut.
Untuk melengkapi pertanyaan coaching di atas dengan tips praktis, berikut beberapa cara menangani rasa takut pindah ke pekerjaan baru, dan cara saya untuk bikin Anda bisa lebih mudah beradaptasi dan tetap enjoy, ke pekerjaan, profesi, karir, ataupun kantor baru Anda!
Apakah tips ini juga berlaku untuk Anda yang baru pindah ke lain hati atau pacar baru? Entahlah, silahkan coba sendiri.
Berikut beberapa tips praktis saya!
Satu – Kenali Tempat Baru Itu
Kita takut apa yang kita nggak tahu. Kita nggak tahu karena kita nggak kenal. Jadi karena nggak kenal, maka nggak sayang. Dalam hal ini, kerjaan jadi kayak pacar. So, pertama Anda harus mengenali dulu semua hal tentang tempat, lokasi, perusahaan, posisi, sampai tanggung jawab Anda di pekerjaan baru itu. Dengan mengetahui sebanyak mungkin hal di sana, rasa takut Anda bakal berkurang jauh!
Dan lengkapi riset dengan pertanyaan, “Apa yang keren di sana?”
Dua – Bawa Serta Hobi dan Passion Anda
Jangan pindah ke pekerjaan baru bawa sate, apalagi bawa bete. Bawa hobi dan passion Anda, artinya apapun yang Anda suka, bawalah peralatannya ke tempat kerja Anda, atau bawa secara spirit. Maksudnya, persiapkan diri untuk melakukan hobi Anda di sana! Kalau perlu, bikin rencana sejak awal, untuk melakukan hobi Anda di sana nantinya.
Tiga – Ajak Main Rekan Kerja Anda
Jangan cuma main sendirian. Apa yang enjoy dikerjain sendiri, enjoy juga dikerjain berdua atau bertiga. Sambil mengakrabkan diri dengan rekan- rekan kerja baru, kenapa nggak ajak mereka bermain dalam hobi dan passion Anda? Ajak mereka berbagi fun dalam apa yang Anda suka, kalau perlu, organize acara hobi bareng- bareng, supaya hubungan Anda cepat lengket!
Empat – Bikin Daftar Goal dan Target Baru, dan Set Hadiah
Pindah kerja artinya potensi baru dan peluang baru. Juga diiringi oleh kemungkinan goal, pencapaian, atau prestasi baru. Bikin rencana kerja atau rencana pencapaian Anda yang bisa Anda lakukan di tempat baru, buat dalam buku rencana pribadi Anda. Dan supaya lebih fun, siapkan ‘hadiah’ untuk diri Anda sendiri setiap Anda mencapai salah satu target atau goal itu!
Ini bisa bikin langkah beradaptasi dengan pekerjaan baru lebih nyaman dan menyenangkan!
Lima – Bikin Aktivitas Keluarga Baru
Beradaptasi dengan pekerjaan baru bukan cuma urusan Anda, tapi juga urusan keluarga Anda.
Keluarga adalah hal terpenting dalam enjoyment, dan keluarga selalu bisa ngasih makna dalam apapun. So, pindahnya Anda ke tempat kerja baru bisa jadi kesempatan untuk memperkenalkan keluarga pada tempat baru atau habit baru itu. Misalnya, untuk membantu Anda beradaptasi pad akerjaan baru, bikin kebiasaan baru Skype– an setiap malam, lakukan survey tempat makan enak untuk mengajak keluarga Anda kesana nanti, bikin plan bersama keluarga untuk jalan- jalan bareng, bikin YouTube Channel bersama untuk bertukar kisah, dan sebagainya.
So, itulah beberapa tips dan teknik coaching dari saya, sebagai cara beradaptasi saat pindah kerja ke pekerjaan baru, atau dipindahkan ke posisi baru.
Pindah kerja nggak harus menyeramkan! Bikin transisi jadi fun!
Pilih, lakukan, dan secara kreatif, bikin cara adaptasi Anda sendiri! Adaptasi dengan pekerjaan baru bukan hal menyeramkan kok!
Karena pada akhirnya, yang namanya kerjaan, karir, atau bisnis, sayang banget kalau nggak dinikmati!